• Home
  • My Profil
  • Kontak
  • Jual Beli Aman
  • Pesan Hotel
  • Aksesories dan Perhiasan
  • Hosting Murah
  • handphone-tablet Hadiri Dan Syiarkan Gema MAULID DAN RATIB Setiap kamis Malam Jum'at Bersama Majlis Ta'lim Nurul Islam, mari kita memperbanyak baca sholawat di malam jum'at agar sukses di dunia dan akhirat.. di informasikan bahwa MT. nurul islam sedang menggalang dana untuk membuat yayasan dan pebelihan lahan untuk kantor sekertariat MT. Ta'lim nurul islam, bantuan dapat di salurkan ke no.rek BCA 6870698672 an.Nadih

    Friday, 25 April 2014

    Arti Web Hosting

    Kali ini idzinkan blog Nurul Islam org untuk posting masalah Web Hosting, untuk sekedar sher kepada temen-temen yang selalu berkunjung di blog nurul islam, kali ini sedikit menyinggung ilmu internet.

     Apa itu web Hosting ? 

    Web Hosting adalah ruang atau space khusus di dalam Web server yang digunakan untuk menempatkan file-file website Anda agar dapat di akses secara online melalui jaringan internet . Meyewa web Hosting ibarat kita menyewa Ruko atau Toko untuk menempatkan, mendisplay dan memajang barang dagangan kita.

    Lalu dimana kita bisa menyewa web Hosting ?..

    Biasanya ada beberapa perusahaan tertentu yang menyediakan jasa web hosting salah satunya adalah :
    "WWW.jagoan hosting.com

    Bila teman-teman sudah mempunyai domain(nama UsahaAnda) tinggal anda membeli Web hosting (ToKo dalam dunia maya). Demikian postingan ini mudah-mudahan bermanfaat.

    Wednesday, 9 April 2014

    Sunnah-sunnah Wudhu


     Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com
    Ada dua macam sunnah Rasulullah saw. dalam berwudhu. Pertama, sunnah muakkadah, yakni sunnah yang selalu dilakukan Rasulullah saw. di setiap kali berwudhu, sedangkan yang kedua adalah sunnah ghairu muakkadah, yaitu sunnah yang kadang-kadang dilaksanakan Rasulullah saw. dalam berwudhu. Jenis sunnah yang kedua ini, di kalangan ulama Hanafi disebut dengan mandubat, dan oleh pengikut Imam Malik dikenal dengan istilah “keutamaan” (fadail).

    Sedikitnya ada 12 sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan dalam berwudhu:

    1). Membaca basmalah 
    Ada beberapa hadits ajuran untuk membaca bismillah :

     اَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ وَضَعَ يَدَهُ فِيْ اِنَاءِ وَقَالَ لأَِصْحَابِهِ تَوَضَّئُوْا بِاسْمِ اﷲِ [رواه البيهقي]
    Suatu kali Rasulullah saw. meletakkan tangannya pada bak air dan berkata kepada para sahabat, “Tawadha u bismillah.” (Berwudhu dengan menyebut asma Allah). (H.R. Baihaqi).

     كُلُّ اَمْرٍ ذِىْ بَالٍ لاَيُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اﷲِفَهُوَ اَجْذَمُ 
      Artinya : Setiap perkara yang baik yang tidak di awali dengan membaca bismillah, maka perkara itu putus ( tidak sempurna kebaikannya.)

     مَنْ تَوَضَّأَ وَذَكَرَ اسْمِ اﷲِكَانَ طَهُوْرًا لِجَمِيْعِ بَدَنِهِ،وَاِنْ لَمْ بََذْكُرُ اسْمَ اﷲ تَعَالَى كَانَ طَهُوْرًا لأِعَْضََاءِ وُضُوْءِهِ. [رواه الدارقطني 
     Artinya : Barang siapa yang berwudhu dengan membaca bismillaah , maka ia suci seluruh badannya, namun barang siapa yang tidak menyebut bismillah maka ia hanya suci anggota tubuhnya saja. ( HR.Daruquthni ) 

    Dalam hadits lain disebutkan, “Setiap pekerjaan baik yang tidak diawali dengan membaca basmalah kurang mendapatkan barakah.” Bahkan, Imam Ahmad mengatakan bahwa membaca basmalah sebelum berwudhu adalah wajib. Berdasarkan hadist.

     لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ وُضُوءَ لَهُ وَلاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ 
    “Tidak ada shalat (tidak sah) orang yang shalat tanpa berwudhu dan tidak ada wudhu (tidak sah) wudhunya seseorang yang tidak menyebut nama Allah.” (HR. Abu Dawud no. 101, Ibnu Majjah no. 397, dan at-Tirmidzi no. 25 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani di Irwa’ no. 81 dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu): 

     2). Bersiwak 
    Dalam bukunya, Fiqh as-Sunnah, Sayyid Sabiq menegaskan bahwa siwak termasuk hal yang sunnah dilakukan sebelum berwudhu. Ia berdasarkan pada sebuah hadits yang diceritakan oleh Abu Hurairah r.a.: 

     لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِيْ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ 
    Artinya: “Andai saja tidak akan memberatkan umatku, niscaya aku akan memerintahkan mereka bersiwak di setiap kali sholat.” (H.R. Malik, Syafii, dan Baihaqi). 

    3). Membasuh tangan sebelum berwudhu
    Hal ini untuk menghindari adanya kotoran-kotoran yang menempel di tangan. Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw. senantiasa membasuh tangannya saat bangun tidur dan akan melaksanakan wudhu. Rasulullah saw. bersabda:

     إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهُمَا فِى اْلإِِنَاءِ ثَلاَثًا فَإِنَّهُ لاَيَدْرِيْ أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ ـ رواه البخارى
    Artinya: “Jika salah satu di antara kamu sekalian terjaga dari tidur maka hendaklah membasuh tangannya sebelum memasukkannya dalam bak air, karena ia tidak tahu kemana tangannya (bergerak) saat ia tidur.” (H.R. Bukhari). 

     4). Berkumur 
    Hadits yang dijadikan landasan perilaku sunnah ini adalah sabda Rasulullah saw. yang mengatakan, “Ada sepuluh perbuatan sunnah (saat berwudhu), dan salah satunya adalah berkumur (madmadahah) dan membersihkan hidung (istinsyaq).” (H.R. Muslim). 

     Dalam hadits lain Rasulullah saw. bersabda: 

    إِذَا تَوَضَّأَتْ فَمَضْمِضْ ـ رواه ابو داود و البيهقى
     Artinya: “Jika kamu akan melakukan wudhu maka berkumur-kumurlah.” (H.R. Abu Daud dan Baihaqi). 

     5). Menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya 
    Dengan cara memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya kembali. Dalam tradisi Arab, hal ini disebut dengan istinsyaq atau istintsar. Dalam hadits Nabi saw. bersabda: 

     عَشْرٌ مِنَ السُّنَّةِ وَعَدَّ مِنْهَااْلمَضْمَضَةَ وَاْلاِسْتِنْشَاقَ [رَوَاه مسلم
      Artinya : “ Diantara 10 sunah ialah berkumur dan menghirup air kehidung”.

     إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَجْعَلْ فِيْ أَنْفِهِ مَاءً ثُمَّ لِيَنْتَثِرْ ـ رواه البخارى و مسلم و ابو داود 
    Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian akan melakukan wudhu maka hendaklah memasukkan air ke dalam hidungnya, lalu keluarkan.” (H.R. Bukhari, Muslim, dan Abu Daud). 

    Proses berkumur dan membersihkan hidung ini dianjurkan untuk dilakukan dengan keras dan lama. Kecuali bagi mereka yang sedang berpuasa, karena khawatir akan ada air yang masuk ke dalam kerongkongan. 

    6). Mengusap jenggot dan menyelanya dengan air 
    Sunnah ini dianjurkan untuk meresapkan air ke dalam kulit yang tertutupi oleh bulu jenggot. Apalagi memelihara jenggot adalah sunnah Rasulullah saw. yang dianjurkan untuk diteladani. Sayyidina Utsman r.a. menceritakan: 

     أَنَّ النَّبِيَّ يُخَلِّلُ لِحْيَتَهُ ـ رواه ابن ماجه و الترمذى 
    Artinya: “Sesungguhnya Nabi menyela jenggotnya (dengan air).” (H.R. Ibnu Majah dan Turmudzi). 

    7). Membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki 
    Dalam sebuah hadits yang diceritakan oleh Ibnu majah dan Turmuzi, Dari Ibnu Abbas Rasulullah saw. bersabda:

     أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ ِ إِذَا تَوَضَّأَتْ فَخَلِّلْ أّصَابِعَ يَدَيْكَ وَرِجْلَيْكَ 
    Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Jika kamu akan berwudhu, hendaklah membersihkan (menyela-nyela) jari kedua tangan dan kedua kakimu.”

     Ibnu Abbas juga meriwayatkan dalam hadist lainnya 

    اَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ كَانَ إِذَا تَوَضَّأََ شَبَّكَ لِحْيَتَهُ اْلكَرِيْمَةِ بِأّصَابِعِهِ مِنْ تَحْتِهَا [رواه ابن ماجه
    Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah saw ketika berwudhu,menyela-nyelai jenggotnya dengan jari-jarinya dari bawah 

     8). Mengusap kedua telinga 
    Cara yang dianjurkan untuk mengusap telinga adalah dengan menggunakan jari telunjuk untuk membersihkan daun telinga bagian dalam, dan ibu jari untuk membersihkan telinga bagian luar. Sunnah ini berdasar hadits yang diriwayatkan oleh Miqdam bin Ma’diyakrib:

     أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ مَسَحَ فِى وُضُوْءِهِ رَأْسَهُ وَ أُذُنَيْهِ ظَاهِرِهُمَا وَبَاطِنَهُمَا         
     Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah saw. mengusap kepala dan kedua telinganya saat berwudhu, bagian dalam dan luarnya." 

     Di dalam hadist lain rasul juga menjelaskan tentang tata cara mengusap kedua telinga.seperti hadist yang di riwatkan oleh Abdullah bin Zaid :

    رَاَيْتُ رَسُوْلَ اﷲ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ يَتَوَضَّأُ فَاَخَذَ لاُِذُنَيْهِ مَاءً خِلاَفِ الَّذِىْ اَخَذَهُ لِرَأْسِهِ [رواه حَاكم و البيهقى
    Artinya : “ Aku melihat Rasulullah SAW berwudhu, beliau mengusap dua telingga dengan air seperti beliau mengusap kepala ( beliau mengabil air untuk mengusap dua telinga sebagaimana beliau mengambil air untuk mengusap kepalanya. ( HR. Hakim dan Baihaqi ). 

    9). Memulai dari yang kanan 
    Membasuh tangan kanan terlebih dahulu, telinga kanan, dan kaki kanan juga. Bahkan dalam segala hal kebaikan, tidak hanya di dalam wudhu, biasanya Rasulullah saw. juga menyukai untuk memulai dengan yang kanan. Dalam sebuah hadits disebutkan: 

    كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م. يُحِبُّ التَّيَامُنَ فِيْ تَنَعُّلِهِ وَ تَرَجُّلِهِ وَ طَهُوْرِهِ وَ فِيْ شَأْنِهِ كُلِّهِ ـ رواه البخارى و مسلم 
    Artinya: “Rasulullah saw. suka memulai dengan yang kanan saat memakai sandal, berjalan, dan bersuci, bahkan dalam segala hal.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

     Menguatkan hadits di atas, sebuah hadits yang diceritakan oleh Imam Ahmad juga berkata:

     إِذَا لَبِسْتُمْ وَ إِذَا تَوَضَّأْتُمْ فَابْدَؤُوْا بِأَيْمَانِكُمْ 
    Artinya: “Jika kalian memakai pakaian, atau kalian berwudhu, hendaklah memulai dari yang kanan.” 

    10). Membasuh atau mengusap sebanyak tiga kali 
    Hal tersebut meneladani praktek Rasulullah saw. yang melaksanakan wudhu dengan mengusap atau membasuh sebanyak tiga kali. Sayyidina Utsman r.a. menceritakan praktek Rasulullah saw. tersebut dengan mengatakan: “Anna an-nabiyya tawadda a tsalaatsan tsalaatsan” (Sesungguhnya Rasulullah saw. melakukan wudhu - dengan membasuh atau mengusap - tiga kali dan tiga kali). 

    11). Melakukan wudhu dengan cepat Maksudnya, antara rukun yang satu dengan rukun yang selanjutnya dikerjakan dalam tempo yang beruntun dan cepat. Tidak ditunda-tunda. Misalnya, membasuh muka lalu berhenti lama, kemudian membasuh tangan, berhenti lama, lalu mengusap kepala, dan seterusnya. 

    12). Berdoa setelah melaksanakan wudhu Doa yang dianjurkan adalah sebagai berikut: 

    اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَه وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُه وَرَسُوْلُه، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنَيْ مِنَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّاَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ 

    Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh."

    MANFAAT DAN FAEDAHNYA MELAKSANAKAN SUNAH-SUNAH WUDHU


     Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com
    Kalau kita cermati dengan seksama bahwa agama islam memberikan apresiasi dan penghargaan yang sangat tinggi dalam masalah kebersihan dan kesehatan terutama dalam masalah sunah-sunah wudhu, mungkin sebagian orang menganggapnya sebagai hal yang sepele, namun kalau kita cermati bahwa pekerjaan sunah yang Rasulullah SAW ajarkan mengandung manfaat yang sangat besar, Seperti beberapa anjuran beliaau didalam sunah-sunah wudhu : 

    1. Membasuh tangan sebelum berwudhu yang beliu pertegas dalam hadist beliau

     إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَيْهِ قَبْلَ أَنْ يُدْخِلَهُمَا فِى اْلإِِنَاءِ ثَلاَثًا فَإِنَّهُ لاَيَدْرِيْ أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ ـ رواه البخارى 
    Artinya: “Jika salah satu di antara kamu sekalian terjaga dari tidur maka hendaklah membasuh tangannya sebelum memasukkannya dalam bak air, karena ia tidak tahu kemana tangannya (bergerak) saat ia tidur.” (H.R. Bukhari). 

    Manfaat dan faedah dari kita mencuci kedua tangan adalah agar tangan kita bersih dari kuman dan kotoran yang melekat di anggota badan kita, apalagi ketika dalam keadaan tidur kita tidak tahu kemana tangan kita bergerak apakah ketempat badan kita yang sensitive ada kuman /kotor atau tidak ,jangankan dalam tidur tidak tertidurpun tanpa kita sadari kadang-kadang tangan kita sering berintraksi kepada sesuatu yang tidak seteril atau bersih dan kuman. Coba kita bayangkan andai kata kita selalu membiasakan diri kita untuk selalu berwudhu apakah tangan kita tidak bersih pada setiap saat?.., dan apakah perut kita tidak akan sehat karena besihnya tangan kita, ketika memasukan makanan ke mulut kita.

     2). Bersiwak

    Manfaat siwak: 
    1. Untuk Kesehatan Gigi ( Ada pembahasan tertentu)
    2. Menambah daya ingat
    3. menjaga kesehatan mata
    4. menghilangkan bau mulut
    Karena itu rasul selalu menggunakan siwak setiap bangun berdasarkan hadist yang di riwatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim
     كَانَ رَسُوْلُ اللهِ اﷲ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ اِذَااسْتَيْقَظَ مِنَ النَّوْمِ اشْتَاكَ. وَرُوِيَ: يَشُوْصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ
     Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika bangun dari tidur bersiwak. Menurut riwat lain : menggosok mulutnya dengan siwak” 

    3). Membasuh tangan sebelum berwudhu Manfaatnya adalah untuk menghilangkan kotoran dari kulit tangan kita

     4). Berkumur 
    Manfaat kita berkumur adalah untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang ada pada mulut dan gigi kita agar sisa-sisa makanan tersebut tidak masuk ke perut kita yang dapat membatalkan sholat kita dan juga untuk menghilangkan bau mulut 

    oleh karenanya Rasullluh SAW menganjurkan kita untuk berkumur, sesuai hadist beliau yang berbunyi:
     إِذَا تَوَضَّأَتْ فَمَضْمِضْ 
    Artinya: “Jika kamu akan melakukan wudhu maka berkumur-kumurlah.” 

    5) Menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya Manfaat dan Faedahnya ialah :

    1. Untuk membersihkan hidung dari berbagagai kotoran, apalagi bagi mereka yang hidup didaerah perkotaan yang ramai yang udaranya sudah terkontraminasi dengan asap kendaraan. 

    2. mencegah penyakit filek dan pusing. 
    Oleh karenanya Rasulullah SAW mengajukan kepada umatnya untuk Menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya sebagaimana sabda Beliau SAW : 
     إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَجْعَلْ فِيْ أَنْفِهِ مَاءً ثُمَّ لِيَنْتَثِرْ ـ رواه البخارى و مسلم و ابو داود 
    Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian akan melakukan wudhu maka hendaklah memasukkan air ke dalam hidungnya, lalu keluarkan.” (H.R. Bukhari, Muslim, dan Abu Daud).

     Adaikata kita bisa melaksanaan seluruh Rangkaian sunah-sunah wudhu di atas dengan benar nicaya kita akan menjadi muslim sehat secara jasmani dan rohani *) Dari berbagai sumber

    Monday, 7 April 2014

    CONTOH VISI DAN MISI


     Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com
    VISI DAN MISI 

    1. Tewujudnya masyarakat sejahtera lahir dan batin 

    a. Secara lahir masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan nya seperti masalah kesehatan fisik/badan dan   ekonomi.
     b. Secara batin masyarakat dapat terbebas dari tekanan-tekanan yang dapat mempengaruhi tindakan-tindakan fisik, seperti bunuh diri karena Akibat stres atau himpitan ekonomi.

     2. Terwujudnya perekonomian yang kuat dan merata . 

    Bahwa secara umum perekonomian masyarakat perlu perhatian dan pengarahan yang maksimal, tentunya dengan memberdayakan sektor-sektor usaha kecil dan menengah agar dapat menyerap tenaga kerja serta dapat mengurangi pengangguran, tentunya dengan memaksimalkan sumber-sumber dana yang sudah ada seperti PPMK atau koperasi, tentunya agar dua instansi tersebut dapat bekerjasama untuk memperkecil bunga pinjaman agar tidak terlalu mencekik masyarakat.

    3. Terwujudnya Masyarakat yang maju dalam bidang pendidikan 

    Maksudnya adalah mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya pendidikan dengan memberdayakan pola-pola pendidikan yang sudah ada dengan memantaunya atau adanya penyuluhan agar dapat di tingkatkan mutunya,di tambah dengan adanya perpustakaan untuk meningkatkan pola fikir masyarakat kita.

     4. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang beriman dan bertaqwa sesuai dengan agama dan kenyakinan yang dianutnya. 

    Yaitu adanya kerjasama antara para pemuka agama dengan pihak RW agar masyarakat dapat memberi pemahaman tentang nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan sehingga masyarakat jauh dari tindakan-tindakan anarkis dan brutal 

    5. Terwujudnya keamanan dan ketertiban yang merata.

     Keamanan dan ketertiban adalah suatu hal yang penting, yang harus di perhatikan oleh masyarakat dan para pengurus lingkungan terutama para Ketua Rt yang dalam hal ini adalah sebagai motor penggerak dengan membangun pos-pos ronda atau siskamling.karena tanpa terwujudnya keamanan dan ketertiban, kita tidak akan maksimal untuk mewujudkan cita-cita kita diatas. 

    6. Musyawarah dan Mufakat 

    Hal ini adalah hal yang sangat penting harus kita bina di antara masyarakat dan pengurus agar terkikisnya perlebaran jarak perbedaan pendapat, sehingga adanya jalan keluar atau solusi terbaik untuk semua pihak dengan duduk bersama saling bermusyawarah.

    Contoh Surat Kuasa


     Compare hotel prices and find the best deal - HotelsCombined.com
    SURAT KUASA 

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama                            : Anton Riskiadi
     Nomor KTP                 : 3275121111850007
    Tempat/ Tanggal lahir      : Maron Kidul, 18 November 1985
    Alamat                           : Kp. Pondok Ranggon Rt.006/003 Jatimurni Pondok Melati, Bekasi No.42
    Agama                           : Islam
    Kewarganegaraan : WNI

    Dengan ini memberikan kuasa sepenuhnya kepada :

     Nama                           : FADLAN
    Nomor KTP                  : 3175101708750015
    Tempat/ Tanggal Lahir    : Jakarta, 17 Agustus 1975
    Alamat                           : Kp. Kramat No 61 Rt 002/ 04 Kel : Setu Kec. Cipayung Jakarta Timur.
    Agama                           : Islam
    Kewarganegaraan          : WNI

    Untuk memproses pengambilan BPKB motor YAMAHA dengan nomor polisi B 6571 KYM atas Nama : IRMA WAHYUNI

     Demikianlah surat kuasa ini saya buat dengan sebenarnya dan sadar tanpa ada paksaan dari pihak manapun,dan agar dapat di pergunakan sebagaimana mestinya.

    Hormat kami

    Yang diberi Kuasa                                                                            Yang memberi Kuasa




    (FADLAN )                                                                                     ( Anton Riskiadi )